OPINI
TENTANG JOB SEEKER DAN JOB CREATOR
Job Seeker
( pencari kerja )
Adalah seseorang yang mencari pekerjaan atau bekerja dengan orang lain
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ketika kita memilih menjadi job seeker, maka kita
kembali dihadapkan pada pilihan jenis pekerjaan. Apakah jenis pekerjaan yang
kita inginkan? Linear dengan ilmu yang kita pelajari atau justru sebaliknya.
Keduanya baik dan punya konsekuensi masing-masing.
Pekerjaan yang linear dengan ilmu yang sebelumnya kita pelajari
memberikan kita kesempatan untuk mengaplikasikan langsung ilmu tersebut serta
dapat mengembangkannya dengan lebih nyata. Pekerjaan seperti ini lebih mudah
untuk kita beradaptasi karena kita telah memiliki ilmu basicnya.
Berbeda halnya dengan jenis pekerjaan yang tidak
linear dengan disiplin ilmu kita. Di sini penuh tantangan dan dibutuhkan
kecakapan untuk belajar dengan cepat serta tekanan yang lebih besar. Meski
demikian, pekerjaannya akan memberikan pengalaman baru serta ilmu baru bagi
kita. Modal utamanya adalah kemampuan untuk beradaptasi, bersosialisasi,
berkomunikasi, serta keinginan yang kuat untuk menakhlukan setiap hal yang
notabennya baru bagi diri kita.
Setelah memilih jenis pekerjaan, hal berikutnya yang
akan kita hadapi adalah jenis instansi/kantor tempat di mana kita akan bekerja.
Pemilihan tempat untuk bekerja tidaklah mudah karena kita dihadapkan pada
keterbatasan kesempatan kerja dan jumlah instansi yang ada untuk menampung
kita. Dalam hal ini, sebagai generasi muda, umumnya akan sangat labil. Ada yang
memilih tempat kerja karena gengsi dan adapula karena kesenangan hati. Keduanya
sangat bertolak belakang dan konsekuensinya tidaklah mudah. Pada umumnya kita
memilih pekerjaan rata-rata karena mengedepankan gengsi, bukan hati. Kita
bekerja demi penilaian orang lain. Kita mengabaikan suara hati. Inilah mengapa
bekerja menjadi sesuatu yang justru membuat kita berujung pada stress. Karena
kita tidak menikmati pekerjaan itu. Kalau kita senang, maka pekerjaan pasti
dapat diselesaikan dengan baik. Dan ketika pekerjaan diselesaikan dengan baik,
berarti kita memberikan hasil kerja yang baik. Ini tentu akan membuat kita
lebih puas dan secara tidak langsung peningkatan karir akan datang dengan
mudahnya, bahkan tanpa di duga-duga.
Tapi jika dibandingkan dengan Job Creator yaitu
pencipta pekerjaan maka lebih baik dari pada Job Seeker yang mencari kerjaan,
karna disamping mengurangi tingkat penggangguran di negara ini Job Creator juga
memberikan tantangan, tambahan ilmu, serta motivasi.
Kenyataan
bahwa sebagaian besar para lulusan Perguruan Tinggi cenderung sebagai pencari
kerja (job seeker) daripada sebagai pencipta lapangan pekerjaan (job creator),
yang disebabkan karena :
Kurang
nya informasi, dukungan, motivasi dan pengetahuan tentang kewirausahaan.
Kurangnya
informasi, dukungan dan pengetahuan dari pemerintah, keluarga dan tempat
pendidikan tentang dunia kewirausahaan.
Beberapa
alasan-alasan tersebut di atas menyebabkan mereka didorong untuk menjadi
pegawai negeri atau swasta setelah lulus dari Perguruan tinggi, belum ada
dukungan yang maksimal baik dari keluarga, pemerintah maupun dunia Pendidikan
untuk mandiri atau berwirausaha.
Karena sistem
pembelajaran yang di terapkan di perguruan tinggi saat ini lebih terfokus pada
bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan,
bukan sebagai lulusan yang siap bekerja dengan menciptakan pekerjaan.
Job
Creator ( Pencipta Kerja )
Adalah seseorang
yang menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja.
Menjadi Job Creator berarti mengurangi penggangguran
karena dapat membuka peluang kerja bagi orang lain. Membantu diri kita secara
mandiri dan juga membantu orang lain untuk bekerja. Job Creator membuat kita
lebih berkreatif dan tantangannya lebih besar dalam mengambil resiko,
menciptakan lapangan pekerjaan, mengatur karyawan, dan mempunyai tanggung jawab
yang besar bukan hanya terhadap wirausahanya tetapi juga terhadap karyawannya.
Berwirausaha berarti menciptakan sesuatu yang tidak
ada menjadi ada dan bermakna bagi manusia melalui tindakan kreatif dan
inovatif. Wirausahaan cenderung menggunakan kemampuannya untuk melakukan dan
membangun suatu kegiatan. Seorang wirausahawan yang tahu bagaimana menemukan
sesuatu, merangkai, dan berkreativitas tinggi.
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian,
individualitas, dan optimisme. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi
pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka
bekerja keras, energik, dan memiliki inisiatif.
Perbedaan
yang dapat dilihat pada saat jadi pengusaha dan menjadi karyawan
yaitu:
Pengusaha
:
Membuka
lapangan pekerjaan
Mandiri
dan independen
Bebas
Lebih
kreatif dan dinamis
Karyawan :
Terikat
waktu dan tugas
Tidak
independen
Tidak
bebas
Hanya
menjadi “ pelayan” bagi atasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar