Pendapat saya mengenai “ Pembiayaan Sektor Mikro dan pembiayaan corporate “
1. Pembiayaan Sektor Makro
Suatu kegiatan pembiayaan usaha berupa penghimpunan dana yang di pinjamkan bagi usaha mikro (kecil) yang di kelola oleh pengusaha mikro yaitu masyarakat menengah kebawah yang memiliki penghasilan di bawah rata-rata. yang memiliki tujuan untuk menganalisis pasar dan juga bagaimana mekanisme pasar tersebut yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa serta bagaimana alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif.
2. Pembiayaan Corporate
Suatu Pembiayaan yang di lakukan oleh perusahaan yang merupakan kegiatan usaha yang dilaksanakan dari lembaga pembiayaan, Bertujuan untuk mendapatkan keuntungan (laba) dan memaksimumkan kekayaan pemilik. Dan juga seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain system yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Di Indonesia pembiayaan Corporate pada umumnya menggabungkan ketiga bidang usaha yaitu sewa guna usaha, pajak piutang, dan kartu kredit menjadi satu perusahaan.
Pembiayaan yang Lebih Menguntungkan
Menurut saya pembiayaan yang lebih menguntungkan adalah pembiayaan sektor mikro karena untuk saat ini jenis usaha di Indonesia masyarakatnya lebih dominan pada pelaku usaha mikro. Bahkan perhatian dunia perbankan pada pembiayaan usaha mikro semakin meningkat. Dengan adannya pembiayaan sektor mikro tersebut hal ini dapat membantu bagi para usaha kecil menengah dan apabila usaha mereka telihat berhasil maka dampaknya akan juga mempengaruhi Perekonomian yang lebih baik. Saat ini dampak dari perkembangan usaha kecil pun terlihat sangat cepat dan pesat dibandingkan dengan memberikan pembiayaan untuk usaha yang besar karena dengan memberikan pembiayaan dengan jumlah yang besar, untuk sektor mikro lebih banyak orang yang dapat dibantu. Dengan melihat pengalaman krisis Indonesia khususnya yang berhasil bertahan bahkan tumbuh dengan baik adalah dari Sektor Mikro. Mereka mempunyai daya tahan yang lebih baik dan mempunyai daya adaptasi yang lebih cepat.
Tantangan yang Timbul Dalam Pembiayaan Sektor Mikro & Pembiayaan Corporate :
1. Tantangan untuk Pembiayaan Sektor Mikro
a. Sulitnya dalam pengajuan kredit biaya kepada bank dan prosesnya pun dianggap sangat sulit dan berbelit-belit.
b. Keterbatasan sumber dana untuk jangka panjang
c. Kerugian apabila usaha kecil yang diberikan dana tidak terlihat performace nya, dan
d. Apabila pembiayaan nya tidak mengenali karakteristik dari sektor pasar.
2. Tantangan untuk Pembiayaan Corporate
Kemungkinan resiko yang paling sering terjadi bagi para pelaku usaha yang menggunakan pembiayaan corporate tersebut. pada sistem pembelian secara kredit, adalah pelunasan hutang lebih awal (prepayment) atau konsumen gagal bayar (default) . Kedua hal ini menyebabkan arus kas (cash flow) pengembalian pinjaman tidak sesuai perjanjian sedangkan Bila terjadi pelunasan lebih awal (prepayment) maka perusahaan pembiayaan akan menanggung biaya pinjaman (bunga) sementara kredit yang disalurkan dilunasi sebelum jangka waktu kreditnya berakhir, sehingga ada dana yang tidak terpakai (idle) dimana bunga pinjaman kepada pihak lainnya terus berjalan sehingga tidak berdampak baik juga terhadap perusahaan pembiayaan.
sumber :
http://pustakaakuntansiku.wordpress.com/2009/08/20/praktek-corporate-governance-terhadap-resiko-kredit-yield-surat-hutang-obligasi/
http://www.tamzis.com/index.php?option=com_content&task=view&id=102&Itemid=9
http://pustakaakuntansiku.wordpress.com/2009/08/20/praktek-corporate-governance-terhadap-resiko-kredit-yield-surat-hutang-obligasi/
http://www.tamzis.com/index.php?option=com_content&task=view&id=102&Itemid=9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar