Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Investasi Dalam
Perekonomian Suatu Negara
Investasi sebagai indikator dari tumbuh kembangnya ekonomi di suatu
wilayah/daerah.
Investasi merupakan faktor yang
mempengaruhi pembangunan
ekonomi,
dan pertumbuhan ekonomi . Besarnya investasi di suatu negara/daerah
menggambarkan
besarnya aktivitas perekonomian dan produktivitas dan hal ini akan
terlihat
jelas dalam tingkat pertumbuhan ekonomi.
Investasi
yang lajim disebut dengan istilah penanaman modal atau pembentukan
modal
menurut Sukimo (2000) adalah, "Merupakan komponen kedua yang
menentukan
tingkat pengeluaran agregat".
Investasi merupakan
salah satu variabel yang penting dalam sebuah perekonomian. Ada beberapa hal
yang memengaruhi investasi, yaitu suku bunga, PDRB, utilitas, birokrasi,
kualitas SDM, regulasi, stabilitas politik dan keamanan serta faktor sosial
budaya. Hal ini menimbulkan implikasi kebijakan, yaitu penurunan suku bunga,
kebijakan fiskal, perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan birokrasi
pemerintahan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pelonggaran regulasi,
kebijakan untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan, penguatan budaya
lokal.
Pertama, investasi
mendorong pertambahan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi) secara berlipat
ganda lewat proses multiplier. Maksudnya
jika ada investasi Rp. 100 trilyun – misalnya- maka pertambahan pendapatan
nasional akan lebih besar dari Rp. 100 trilyun.
Kedua, investasi juga
akan mendorong penciptaan lapangan kerja. Penciptaan lapangan kerja ini akan
mengurangi pengangguran. Berkurangnya pengangguran akan mengurangi kemiskinan.
Dan berkurangnya kemiskinan akan berdampak pada teratasinya masalah-masalah
ikutan lain seperti gizi buruk, buta huruf,kejahatan dan lain-lain.
Ketiga, investasi juga
bisa dipakai sebagai alat untuk pemerataan baik pemerataan antar daerah, antar
sektor dan antar perorangan. Investasi sebagai alat pemerataan ini tentu saja
tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri atau dibiarkan berjalan menuruti
mekanisme pasar tetapi harus ada intervensi pemerintah. Misalnya saja
pemerintah bertujuan untuk memperkecil ketimpangan ekonomi antar dua daerah
(daerah yang satu maju dan yang satu tertinggal). Maka ketimpangan itu bisa
diatasi salah satunya dengan mengarahkan investasi ke daerah yang tertinggal.
Caranya ada macam-macam, misalnya memberi insentif pembebasan pajak bagi
investor yang bersedia berinvestasi di daerah yang tertinggal, mempermudah ijin
investasi di daerah tertinggal agar investor tertarik menanamkan modalnya di
sana, dan banyak kebijakan lain.
Berikut ada beberapa
faktor yang mempengaruhi investasi yang telah saya himpun dalam berbagai
sumber, yaitu :
1. Suku
Bunga
Suku bunga merupakan
faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar
investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun
maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal
tersebut maka ia akan melakukan investasi.
2. Pendapatan
nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk
tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota
Pendapatan nasional per
kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau
pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau daerah (yang
dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan
makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
3. Kondisi
sarana dan prasarana
Prasarana dan sarana
pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi,
utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi
contohnya antara lain :
jalan, terminal,
pelabuhan, bandar udara dan lainlain. Sarana dan prasrana telekomunikasi
contohnya: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan internet, prasarana
dan sarana pos. Sedangkan contoh dari utilitas adalah tersedianya air bersih,
listrik dan lain-lain.
4. Birokrasi
perijinan
Birokrasi perijinan
merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi karena
birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang panjang
akan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan
dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang
lain, birokrasi yang panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk
menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.
5. Kualitas
sumberdaya manusia
Manusia yang
berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting.
Sebabnya adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin
modern. Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga
kerja.
6. Peraturan
dan undang-undang ketenagakerjaan
Peraturan undang-undang
ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan tentang pemutusan hubungan
kerja (PHK), Upah Minimum, kontrak kerja dan lain-lain.
7. Stabilitas
politik dan keamanan
Stabilitas politik dan
keamanan penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan investasinya
untuk jangka panjang.
8. Faktor-faktor
sosial budaya
Contoh faktor sosial
budaya ini misalnya selera masyarakat terhadap makanan. Orang Jawa pedalaman
misalnya lebih senang masakan yang manis rasanya, sementara masyarakat Jawa
pesisiran lebih senang masakan yang asin rasanya.
9. Pengaruh
Nilai tukar
Secara teoritis dampak
perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994),
mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung
lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua
saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan
tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada
absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena
penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang
disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan
menurunkan permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat
perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada
investasi.
Pada sisi penawaran,
pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan
perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai
tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan
mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang
yang diperdagangkan / barang-barang ekspor (traded goods) relatif
terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai
tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang
perdagangan tersebut.
10. Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi
berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat
inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam
jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam
modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif.
Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi
sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu
ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
Faktor-faktor
Penentu Pertumbuhan & Perubahan Struktur Ekonomi
v Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan
Ekonomi
Sebelum kita membahas
lebih lanjut mengenai faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi, kita perlu
memahami definisi dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri, saya akan membahas
tentang pengertian dari pertumbuhan ekonomi itu terlebih dahulu. Pertumbuhan
ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan
mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan
faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun
sebelumnya.
Indikator yang digunakan
untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi :
Tingkat Pertumbuhan PDB
(Produk Domestik Bruto)
Tingkat Pertumbuhan PNB
(Produk Nasional Bruto)
Dalam praktek angka,
PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka
PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi :
a)
Faktor Sumber Daya Manusia,
Sama halnya dengan
proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya
manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya
proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku
subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan.
b)
Faktor Sumber Daya Alam,
Sebagian besar negara
berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses
pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber
daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
c)
Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses
pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia
digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas
dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada
akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
d)
Faktor Budaya,
Faktor budaya
memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan,
faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan
tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong
pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya
sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
e)
Sumber Daya Modal,
Sumber daya modal
dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber
daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan
kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.
v Faktor-Faktor penentu Perubahan
Struktur Ekonomi
Adanya perubahan
struktural ekonomi dapat tercermin dalam peranan sektor-sektor dalam
pembentukan produksi nasional maupun besarnya persentase tenaga kerja pada
masing-masing sektor ekonomi tersebut. Dimana peranan ataupun sumbangan sektor
primer (pertanian dan pertambangan) dalam pembentukan Produk Domestik Bruto
(PDB) ataupun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) akan semakin berkurang,
sedangkan peranan sektor sekunder (industry manufaktur, konstruksi) serta
sektor tersier (jasa-jasa) akan semakin meningkat, dengan semakin majunya
perekonomian negara. Disamping itu, semakin tinggi pendapatan perkapita suatu
negara, akan semakin kecil peranan pertanian dalam menyediakan dan menyerap
kesempatan kerja, dan sebaliknya sektor industri akan semakin penting dan
meningkat peranannya dalam menampung tenaga kerja. (Kamaludin: 1999).
struktur ekonomi
terjadi akibat perubahan dari sejumlah faktor, yang menurut sumbernya dapat
dibedakan atas faktor-faktor Internal yaitu :
a) Agregat Demand (AD) dan
b) Agregat Supply (AS).
Perubahan
struktur ekonomi juga dipengaruhi secara langsung atau tidak langsung oleh
intervensi pemerintah di dalam kegiatan ekonomi sehari-hari.
a)
Agregat Demand,
Dari sisi Agregat Demand, Faktor yang sangat dominan adalah
perubahan permintaan domestik yang disebabkan oleh kombinasi antara peningkatan
pendapatan rill perkapita masyarakat dan perubahan selera masyarakat. Perubahan
permintaan tidak hanya dalam arti peningkatan konsumsi tetapi juga perubahan
komposisi barang-barang yang dikonsumsi. Perubahan komposisi ini dapat
dijelaskan dengan teori Engel: Apabila pendapatan rill masyarakat meningkat
maka pertumbuhan permintaan akan barang-barang non makanan akan lebih besar
daripada pertumbuhan permintaan terhadap makanan. Pada umumnya makanan, seperti
beras memiliki elastisitas pendapatan dari permintaan yang nilainya nol
(kategori barang normal) atau negatif (inferior),
sedangkan barang-barang non makanan seperti alat-alat rumah tangga dari
elektronik dan baju, memiliki elastisitas yang positif dan besar (kategori ferior).
b)
Agregat Supply,
Dari sisi Agregat Supply, faktor-faktor penting diantaranya
adalah pergeseran keunggulan komparatif, perubahan atau kemajuan teknologi,
peningkatan pendidikan atau kualitas sumber daya manusia, penemuan-penemuan
material baru untuk produksi, dan akumulasi barang modal. Semua hal ini
memungkinkan untuk melakukan inovasi dalam produk dan proses produksi. Dalam
hal pergeseran keunggulan komparatif menurut Chenery dalam Tambunan (2001)
bahwa proses transformasi struktural akan berjalan lambat, bahkan ada kalanya
berbalik atau mengalami kemunduran dalam arti terjadinya penurunan atas
kontribusi output industri manufaktur dalam pembentukan Produk Domestik Bruto
(PDB), jika keunggulan komparatif tidak berjalan sesuai dengan arah pergeseran
pola permintaan domestik ke arah output industri manufaktur dan pola perubahan
dalam komposisi ekspor. Perubahan struktur ekonomi dari sisi Agregat Supply juga diakibatkan oleh realokasi
dana investasi dan resources utama
lainnya, termasuk teknologi dan tenaga kerja atau sumber daya manusia dari satu
sektor ke sektor lain. Realokasi ini dapat terjadi disebabkan karena adanya
perbedaan produktivitas atau pendapatan rill antar sektor, adanya kemiskinan di
salah satu sektor ataupun karena adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang
lebih menguntungkan sektor-sektor tertentu, misalnya kebijakan industrialisasi
dan kebijakan perdagangan luar negeri yang mengutamakan pembangunan atau
pertumbuhan output di sektor industri.
Dan ada juga Faktor yang mempengaruhi perubahan struktur ekonomi
negara, faktor-faktor yang mendorong
perubahan struktur ekonomi negara dari sektor utama kepada sektor kedua yaitu :
1.
langkah mempelbagaikan
ekonomi-langkah mempelbagaikan ekonomi membuka lebih ruang dan pilihan
untukmempertingkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara-negara boleh
mengeksport barangan separuh siap dan barangan siap dengan hasilyang lebih
lumayan
2.
kehausan sumber-sumber
asli negara-sumber asli seperti bijih timah, perhutanan, petroleum dan gas asli
mengalamikehausan-akibatnya lombong akan ditutup kerana kos pengeluaran semakin
meningkat dan tidakekonomik untuk diusahakan
3.
galakan industri
penggantian import-galakan industri penggantian import dapat mengatasi masalah
imbangan dagangannegara yang negatif-industri penggantian import lebih tumpu
kepada industri ringan seperti pembuatansabun, makanan dan minuman-ini dapat
mengurangkan import dan menjimatkan pertukaran asing untuk kegunaanbidang
pembangunan lain
4.
peningkatan dalam
pendapatan dan taraf hidup penduduk-melalui perubahan struktur ekonomi,
kerajaan dapat meningkatkan pendapatan dantaraf hidup penduduk sebab
perkembangan sektor kedua mewujudkan lebih peluangpekerjaan-pendapatan penduduk
tinggi-permintaan terhadap barang perkilangan dan perkhidmatan-perkhidmatan
meningkat-taraf hidup penduduk meningkat
Sumber
: